Senin, 15 Maret 2010

SELINDUNG TERANCAM GELAP KEMBALI

Solar Langka dusun Selindung kembali Gelap

MUNTOK, Setelah sempat menikmati penerangan listrik, dengan mesin bantuan dari Dinas Perikanan Kelautan melalui dana DKP Pusat, Dusun Selindung Desa Air Putih Kecamatan Muntok terancam kembali gelap dengan semakin sulitnya memperoleh BBM Solar sebagai bahan bakar mesin diesel.

Menurut keterangan Asman, selaku kepala urusan Mesin Dusun Selindung, pada saat ini warga dusun Selindung, untuk penerangan sangat tergantung dengan mesin diesel mengingat hingga saat ini didusun mereka belum tersentuh listrik dari PLN.

“Untuk penerangan kita hanya menggunakan mesin diesel morris dengan kekuatan 37 KVA yang merupakan bantuan dari DKP pusat, dengan mesin itu cukup untuk menerangi dusun dengan jumlah 60 KK, tidak hanya itu kita juga bisa menghidupkan mesin air untuk disalurkan kerumah-rumah warga saat ini,” ungkap Asman.

Aman mengatakan, sejak adanya bantuan mesin diesel dari program DKP tersebut, warga dusun merasa cukup terbantu, karena dengan mesin tersebut warga bisa menikmati listrik sejak pukul 18.00 Win hingga pukul 24.00 Wib dan juga bisa menikmati fasilitas air bersih yang langsung dialirkan kerumah-rumah penduduk.

Akan tetapi kenikmatan penduduk dusun tersebut saat ini mulai terganggu dengan sangat sulitnya untuk mendapatkan bahan bakar solar untuk menghidupkan mesin diesel.

“Kalau dulu kita beli solar dari para pengecer yang langsung mengantar ke dusun, untuk sepuluh malam kita butuh kurang lebih satu drum solar dan untuk biayanya setiap warga dikenakan biaya Rp 150.000 tiap bulan biaya tersebut sudah termaksuk untuk perawatan mesin,” ungkap Asman.

Namun setelah tidak ada lagi pasokan solar dari pengecer ke dusun mereka, warga terpaksa mencari sendiri solar dengan cara membeli langsung ke pengecer maupun melakukan antrian di SPBU.

“Saat ini kita terpaksa membeli solar ngantri di SPBU tapi sering juga tidak dapat jatah solar, jadi terpaksa membeli dengan pengerit disana tapi harganya suadah mahal, satu jerigen bisa sampai Rp 125.000, dengan mahalnya harga solar kita terpaksa mengurangi biaya perawatan mesin karena tidak mungkin membebankannya kepada masyarakat,” ujar Asman.

Permasalahan kelangkaan solar ini menurut Asman, sudah pernah diadukan ke pemerintah daerah dan DPR Kab Bangka Barat dan belum mendapat jawaban.

“ Kita sudah kirim surat ke DPRD dan Pemerintah daerah tapi belum ada tanggapan, kita inginnya ada kebijaksanaan supaya kita bisa membeli solar di SPBU, karena ini adalah untuk kepentingan masyarakat dusun, supaya warga bisa menikmati penerangan, sekarang kalau tidak ada listrik anak-anak juga kalau malam belajar terpaksa pakai lampu minyak tanah,” imbuh Asman.

Sementar itu pimpinan DPRD Kabupaten Bangka Barat, Hendra Kurniady, saat di hubungi, mengatakan, permasalahan susahnya warga dusun selindung mendapatkan bahan bakar solar hendaknya tidak terjadi mengingat apa yang dibutuhkan tersebut adalah untuk kepentingan masyarakat banyak dan bukan untuk kepentingan pribadi seperti kebanyakan pengerit solar lainnya.

“ Ini harus dicari solusinya nanti, bisa juga kita akan merekomendasikan agar warga dusun tersebut bisa membeli solar di SPBU dan ini akan kita bicarakan nanti di DPRD dengan kawan-kawan dewan yang lain, bila perlu kita juga juga akan membicarakan ini dengan pemerintah daerah agar bisa dikeluarkan kebijaksaan yang permanen untuk dusun-dusun yang lainnya, mengingat saat ini PLN belum bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, ya solusi saat ini Cuma mesin diesel,” ungkap Hendra Kurnaidy singkat.(cr18)

0 komentar:

Posting Komentar

PANTAI PERIGI BATU

PANTAI PERIGI BATU

NELAYAN KU

NELAYAN KU
Hanya demi sesuap nasi, nelayan ini rela mengarungi ganasnya gelombang, kejadian ini diabadikan di pantai Simbabe kecamatan Muntok.
 

PANTAI PERIGI BATU

PANTAI PERIGI BATU

PERANG KETUPAT

PERANG KETUPAT

BENTENG KUTA

BENTENG KUTA

Site Info

PANTAI BATU BERANI

PANTAI BATU BERANI

Followers

RADAR BANGKA BARAT Copyright © 2009 Blogger Template Designed by Bie Blogger Template