BUMD
PD Bangka Barat Sejahtera
MUNTOK, Sejak di tetapkan sebagai BUMD hingga saat ini PD Bangka Barat Sejahtera telah melakukan beberapa tahapan pengembangan usaha dibeberapa bidang usaha, namun dari beberapa bidang usaha yang direncanakan tersebut baru satu bidang usaha yang sudah terealisasi pelaksanaannya yaitu usaha dibidang penjualan biji timah.
Direktur PD BBS Abang Sjachroel Arifin saat dihubungi RB mengatakan, hingga saat ini pihaknya telah melakukan pengembangan usaha dibidang pertambangan biji Timah dikawasan kecamatan Tempilang dengan berkerjasama dengan pihak PT Timah dan juga melibatkan masyarakat sekitar areal penambangan tersebut.
“kita menolak jika dikatakan tidak memiliki program kerja yang jelas, karena terus terang BUMD ini dibentuk berdasarkan perda No 11 tahun 2007 sedangkan untuk PD BBS itu didasari dengan Perbup no 7 tahun 2008 dan kita dilantik baru juni 2009, jadi wajar baru saat ini berjalan karene kita baru selesai menyusun program kerja,” kata Abang Sjachroel Arifin.
Abang menjelaskan, pada semester II tahun 2009 pihaknya baru membuat konsep kerja bagi BUMD dimana ada tahapan-tahan yang harus dilalui agar program tersebut benar-benar tetap sasaran diantaranya pihaknya telah melakukan inventarisasi sumberdaya alam dan sumber daya manusia dan dilanjutkan dfengan study kelayakan usaha setelah itu baru ditetapkan skala prioritas usaha mana yang harus diutamakan.
“Kita kerja harus professional untuk itu semua tahapan usaha harus kita lakukan mulai dari pendataan awal hingga akhir, setelah semuanya dilalui baru kita tahu skala prioritas usaha mana yang harus dilakukan, untuk saat ini di Bangka Barat ya, usaha pertambangan,” ungkap Abang.
Namun disamping usaha pertambangan tersebut Abang mengatakan, pihaknya juga sudah melirik bidang usaha lain yaitu perbengkelan dan usaha dibidang penyuplaian BBM untuk kapal Isap, namun kedua bidang tersebut pada saat ini belum bisa dilakukan disamping minimnya penyertaan modal dari pemerintah daerah juga untuk suplay BBM ke kapal Isap belum ada respon dari PT Timah selaku mitra kerja dari kapal isap itu sendiri.
“Penyertaan modal dari pemerintah daerah kepada BUMD saat ini baru 1 milyar, dana tersebut sebagaian sudah terpakai untuk pembelian fasilitas kantor dan sebagainya, mudah-mudahan pada penyertaan modal selanjutnya bisa kita optimalkan lagi,” ungkap Abang.
Lebihlanjut Abang menjelaskan, dari usaha yang dilakukan saat ini nantinya setiap akhir tahun anggaran akan dilakukan penghitungan total keuntungan yang didapat oleh BUMD akan disetorkan ke pemerintah daerah sebagai pendapatan asli daerah (PAD).
“setiap akhir tahun 30 % dari keuntungan yang didapat akan distorkan sebagai PAD dan itu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan,” ungkap Abang Sjachroel Arifin.(cr18)
0 komentar:
Posting Komentar